Kadang kita sudah merasa begitu top, terhebat, terbersih, tersuci, tapi hasil perenungan saya ternyata Sukses kita karena Kebodohan, Keburukan dan Kejahatan Orang Lain yang juga sudah ditakdirkan oleh yang maha Pencipta, agar kita belajar dan menjadi lebih baik.
Bersyukur Tuhan telah menciptakan orang bodoh sehingga para guru, para pengajar, para pendidik bisa mendapatkan rejeki dan kesuksesan karena ada mereka. coba kalau semua orang pintar, maka tidak diperlukan lagi para pengajar itu, para guru itu.
Bersyukur anda para blogger yang pinter membuat artikel, pintar menemukan jurus SEO, cara jitu menghasilkan uang dari internet, membuat tip dan trik yang bermanfaat. Seandainya semua orang pintar sama dengan anda, maka tidak akan dibaca tulisan anda, tidak akan laku jurus rahasia anda, tidak akan ada orang yang membeli Mesin Uang Otomatis. Maha suci Tuhan yang telah menciptakan kebodohan agar orang pintar mendapat rejeki dari kebodohan orang lain.
Bersyukur para Kiai, Para Ustad, Para Penceramah Agama, para Pendeta, Pada Agamawan, anda sangat dihormati, sangat disegani, dan omongan anda dituruti banyak orang, tapi semumpama semua orang pintar agama, bermoral bagus, tiak pernah melakukan dosa seperti para Malaikat, maka anda akan gigit jari karena apa yang anda sampaikan sudah tidak ada yang mendengarkan, karena semua orang sudah bersih, suci tanpa sedikitpun keburukan. Masya Allah Tuhan menciptakan semua hal tidak ada yang sia sia.
Bersyukur para pembuat kunci, para Polisi, Para Penegak Keamanan, Para Penegak Hukum, Hakim, Pengacara. Sungguh anda semua akan menganggur seandainya diluar sana tidak ada orang Jahat, tidak ada orang yang berbuat salah, tidak ada orang yang melanggar hukum. Masih kah anda sombong dengan kekuasaan itu, dengan jabatan itu, padahal anda sukses dari kejahatan orang lain.
Bersyukur hai para dokter, para bidan, pada perawat, para ahli kesehatan, karena Tuhan menciptakan penyakit, menciptakan orang cacat, menciptakan kecelakaan. Kekayaan anda wahai para dokter itu karena sakitnya orang lain, karena musibah kecelakaan orang lain.
Bersyukurlah wahai para Pemimpin, Presiden, Bupati, Anggota Legislatif, Caleng, Tuhan telah menciptakan rakyat yang mau dipimpin, mau memilih anda, mau menuruti anda, mau membayar pajak, tidak golput, taat hukum dan taat pemerintahaan. Anda dipilih karena Allah telah melebihkan anda, menutupi kebusukan anda, menutupi kejahatan anda. Anda dipilih karena Tuhan menciptakan orang lemah, orang miskin dan tidak cakap dalam memimpin.
Saya menulis ini bukan menghalalkan kejahatan, membolehkan kebodohan, dan menganjurkan keburukan. Tapi peringatan bagi diri saya sendiri bahwa kesuksesan itu karena ada orang lain yang butuh dibantu, butuh dibuatkan software billing, butuh disembuhkan. Bukan karena saya yang hebat, bukan karena saya yang pintar,
Maha Suci Allah Tuhan yang menciptakan semua hal tanpa sia sia. Tidak layak saya protes atas kekurangan saya, dan tidak layak saya menyombongkan diri, merasa bersih, merasa putih, sebab Allah sendirilah yang menutupi kekurangan saya, menutupi kebodohan saya, menutupi kebusukan saya, dan menutupi kejatahan saya sehingga seolah olah saya orang yang baik dan benar.Maha melimpah rejeki dan nikmat itu saya terima, masihkan saya tidak bersyukur.
Manusia memiliki banyak keburukan, mulut bau, keringat bau, kencing bau, berak bau busuk, itu bukti nyata, itupun masih sombong dan ingkar, apalagi kalau manusia tanpa cacat dan cela barangkali banyak fir’aun di muka bumi ini.
Beruntunglah dan bersyukurlah kita yang kebetulan diberi peran baik, ditakdirkan berada pada posisi baik, rejeki baik. Namun jika anda mulainya pada posisi yang buruk, menjadi penjahat, miskin, dan tidak berdaya, cobalah merubah nasip itu, agar lebih baik, sebab Tuhan tidak akan merubah nasip seseorang jika manusia tidak mau ihtiar merubahnya. Artinya selama manusia masih hidup saat itulah waktu untuk memilih dan berjuang menuju yang lebih baik.
Jangan berharap banyak pada orang lain, pada janji partai, pada pemimpin, padahal anda sendiri yang pegang kendali. Jangan dilihat hasilnya, nikmatilah prosesnya, jangan dilihat jadi apa anda nanti tapi lihatlah perubahannya, jangan dilihat pekerjaanya lihatlah seberapa banyak dollar mengalir ke kantong anda.
Kalau ada pemilihan kata yang tidak tepat, jorok, itulah kebodohan saya, mohon dikoreksi.