Senin, 26 Maret 2012

Bakuman: Inspirasi Kerja Keras


Sebagian besar orang mungkin memandang sebelah mata terhadap komik. Mereka beranggapan bahwa komik adalah bacaan ringan yang hanya cocok untuk anak-anak. Namun, apakah teman-teman tahu bagaimana sebenarnya kehidupan para komikus itu? Jika teman-teman ingin tahu bagaimana sebenarnya drama kehidupan dibalik sebuah komik, silahkan teman-teman membaca sebuah komik Jepang (atau manga) berjudul Bakuman. Ternyata, hidup seorang mangaka (komikus) di Jepang itu keras Jenderal!

Bakuman ditulis oleh Tsugumi Ohba dengan ilustrasi gambar oleh Takeshi Obata. Mungkin jika teman-teman familiar dengan gambarnya, keduanya juga bekerja sama dalam Death Note, dan si Obata juga pernah menggambar untuk  Hikaru no Go. Bakuman menceritakan tentang dua orang sahabat yang memutuskan untuk mengikuti mimpi mereka untuk menjadi mangaka profesional. Mereka berdua bekerja sama membuat manga dengan nama samaran Ashirogi Muto, dengan Mashiro sebagai tukang gambarnya dan Takagi sebagai penulis ceritanya. Mereka nekat memasukkan manga karya mereka ke Shueisha, sebuah penerbit majalah manga yang terkenal dengan Weekly Shonen Jump-nya. Saat itu, mereka masih duduk di bangku SMP. Dibalik kisah perjuangan untuk menjadi seorang mangaka, disisipkan kisah romantis tentang Mashiro dan Azuki yang berjanji untuk tidak sering bertemu dan baru akan menikah setelah mimpi mereka berdua terwujud.

Di Jepang, manga diterbitkan secara berkala dalam bentuk majalah, misalnya Shonen Jump yang terbit mingguan. Untuk dapat dimuat dalam majalah ini, seorang mangaka harus memasukkan contoh awal karyanya untuk dinilai oleh dewan redaksi. Setelah dewan redaksi setuju, barulah manga tersebut akan diterbitkan dalam majalah tersebut. Di sini perjuangan baru saja dimulai. Setiap minggu, pihak majalah akan merangking tingkat popularitas sebuah judul manga. Manga yang popularitasnya menurun dapat setiap saat dihentikan penerbitannya untuk diganti dengan judul lain. Mangaka setiap minggunya harus mempersiapkan materi untuk episode selanjutnya diiringi dengan perasaan khawatir apakah popularitas judul mereka akan menurun. Setiap mangaka akan dibantu oleh seorang editor dari pihak penerbit untuk memastikan manga mereka selesai tepat waktu. Karena sibuknya pekerjaan mangaka, terkadang mereka dibantu oleh beberapa asisten untuk mempercepat kerja mereka.

Jika manga yang mereka buat sukses, maka kumpulan episode itu akan dibukukan menjadi sebuah kumpulan manga atau tankobon. Edisi tankobon inilah yang sering kita temui dalam toko-toko buku di Indonesia. Jika manga tersebut sangat populer, maka akan dibuatkanlah seri animasinya. Manga yang sangat melegenda barulah akan dibuat versi live action movie-nya. Namun, jika sebuah manga gagal, maka mangaka harus mempersiapkan untuk mengakhiri karyanya dan menulis karya kembali dari nol.

Membaca perjuangan Mashiro dan Takagi memberikan inspirasi kepada saya. Melihat bagaimana mereka sampai larut malam memikirkan cerita dan membuat gambar mengingatkan saya untuk bekerja lebih keras, lebih-lebih tahun ini sepertinya akan menjadi tahun yang penuh pekerjaan bagi saya. Ya, semoga saja semua dapat berjalan lancar dan selamat bekerja keras untuk hidup yang lebih baik..

Sabtu, 24 Maret 2012

Ibu, Maafkan Aku…


Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya.

Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.

Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan.

Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”

” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu

“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.

Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

“Adaapa nona?” Tanya si pemilik kedai.

“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,…

ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”

“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata

“Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tsb.

“Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia mnguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.

Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.

Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”

Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.

Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Minggu, 04 Maret 2012

Lirik Lagu 'Neng Nong", Lagu M.Ridho dibeli Ahmad Dhani + Video

Lagu Penjual Roti yang ikut audisi Indonesian Idol dibeli Ahmad Dhani denganharga 5 juta rupiah. Lagu yang dibeli Dhani tersebut liriknya sangat ringan dan lucu. Berikut ini Lirik Lagu Neng Nong karya ciptaan M. Ridho si penjual roti yang ikut audisi Indonesian Idol 2012.


Lirik lagu 'neng nong' ciptaan Muhammad Ridho
-------------------------------------------------------
Neng neng nong neng, nong nang nong
Neng neng nong neng, nong nang nong
Neng neng nong neng, nong nang nong
Neng nong neng neng..


Kau cintaku, kau sayangku, kau pacarku.. diriku
Kau indahku, kau kasihku, kau sayangku.. diriku
Ingin kita lama, ingin kita bisa, ingin kita lama pacaran disini


Neng neng nong neng, nong nang nong
Neng neng nong neng, nong nang nong
Neng neng nong neng, nong nang nong
Neng nong neng neng..


-------------------------------------------------------


Dan ini dia video saat M. Ridho menyanyikan lagu Neng Nong di hadapan juri Indonesian Idol.





nih lagu emang asik didengar :D

Template by:

Free Blog Templates