Sabtu, 14 April 2012

Andai Indonesia punya DEATHNOTE ?



DEATHNOTE. Jepang memang punya Filosofi yang hebat jika membuat sebuah karya seni. salah satunya adalah FILM dan MANGA!. "DEATHNOTE" Film yang sudah cukup lama di laptop gue.
Setelah sekian lama akhirnya gue yang waktu itu ngotak - ngatik laptop akhirnya memilih DEATHNOTE buat jadi film yang gue tonton. maklum waktu itu adalahmalam minggu  Sabtu malam.

Setelah gue hayatin, Film ini kontroversial menurut gue. pemeran utama LIGHT hanyalah satu dari beberapa orang yang muak melihat dunia yang penuh kebohongan dan politik yang kotor ini. dengan sebuah Deathnote yang ia dapatkan. Dia menyingkirkan satu demi satu para penjahat dan melindungi orang-orang yang tertindas. Namun sayang ditengah perjalanannya. banyak yang kontra dengan apa yang dia lakukan. FBI dan tim penyelidik terhebat diturunkan untuk mencari identitas KIRA (nama samaran LIGHT).
Ditengah kesulitan Light tersebut. akhirnya ia membunuh orang - orang tidak berdosa yang menghalangi keinginannya. Inilah puncak kontroversi dari FILM ini. disatu sisi niat baik yang sedang diaplikasikan menimbulkan kejahatan yang menyebabkan dosa.

Meskipun gue lebih mirip dengan pemikiran LIGHT, tapi gue terkagum kagum ama kharakter L. entah dari mana para penulis-penulis jepang itu mendapatkan inspirasi dalam setiap pembuatan kharakternya. L adalah salah satu kharakter yang hebat. dengan visual yang aneh, Mata yang sayu, kekonyolan, Hobby makan manis-manis, gaya kekanak-kanakan, misterius dan kejeniusan yang luar biasa. ini adalah kharakter yang luar biasa!!

Well, gue rasa hampir semua orang udah nonton nih film, jadi gak perlu gue bahas lebih detail. gue hanya jadi banyak-banyak berkhayal pas nonton film tersebut. Andai di Indonesia ada DEATHNOTE. dan buku tersebut jatuh ketangan gue atau orang lain yang sepikiran sama gue. Koruptor, Pelaku Kriminal, dan Pemerintah yang menyia-nyiakan amanatnya bakal gue tulis di DEATHNOTE.

Tapi setelah gue pikir-pikir lagi. Meskipun KIRA tercerdas sekalipun akan kesulitan di Indonesia. Anda taukan? Hukum kita sangat lemah, semuanya serba tidak transparan. orang yang berwibawa dan berkarisma tinggi bisa saja memiliki hati yang busuk, untuk menentukan yang salah dan benar sangat sulit. sesuatu yang benar akan dimusnakan sebelum menyebar ke publik, dan itu dia.. Proffesionalisme gak ada sama sekali. semuanya serba kekuasaan.
Lo anak Pemerintah yang punya pengaruh? Coba deh melanggar.. saya jamin anda selamt kok, paling parah kalau hukumannya cuman penjara bintang lima. hitungan bulan pula..

OK, Wahai Shinigami (dewa Kematian) ada atau tidak adanya anda. saya masih berkhayal punya sebuah DEATHNOTE untuk melanjutkan ambisi Light Yagami..


"Hanya kematian yang bisa menghentikan semuanya"

Rabu, 11 April 2012

Sungha Jung


Sungha Jung adalah salah satu pemain gitar solo yang berasal dari negara South Korea, dan lahir pada tanggal 02 Septemeber 1996. Kemampuan bermain gitar acousticsnya ini membuat para pendengar terharu dan terpesona dengan permainan seorang anak muda yang belum mencapai usia 16 tahun.
Sementara, Sungha Jung sendiri mulai belajar bermain gitar secara autodidact sejak umurnya masih kecil, SD.
Banyak lagu yang sudah Sungha Jung arransmen ulang menjadi versi classic, seperti My Heart Will Go On – Titanic, last christmas, Green Day – Wake Me Up When September Ends, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sudah banyak sekali para musical classic yang ingin tampil bersama seorang anak yang lahir dari keturunan Korea ini, dengan kemampuannya tersebut, panggung di USA pun sudah sempat disinggahi olehnya. 


PROFIL SUNGHA JUNG
Nama : Sungha Jung
TTL : Korea Selatan, 2 September 1996 
Sekarang Sungha Jung tinggal di kota Chung-Ju
tentang Sungha Jung:
Sungha mulai bermain gitar pada tahun 2006. Sungha tidak mengambil pelajaran mengenai gitar tapi dia mempelajarinya dari melihat video musik tanpa melirik lembaran musik dari awal. Ayahnya mengejarinya beberapa kali tapi Sungha begitu cepat mempelajarinya dan lama kelamaan dia belajar bermain gitar sendiri.
Orang Tua Sungha bukan musisi, ayahnya hanya pegawai di salah satu perusahaan Korea dan bermain gitar hanyalah sebuah hobi bagi ayah Sungha. Pada tahun 2007 Sungha mengambil pelajaran bermain gitar klasik selama 50 jam atau sekitar 1 1/2 hari. Baru-baru ini dia belajar bermain drum selama 4 bulan dan piano jazz selama 3 bulan.
Karena Sungha Jung adalah siswa sekolah seperti saya jadi dia tidak mempunyai banyak waktu untuk latihan bermain gitar, biasanya dia latihan selama 2 jam per hari

Orang tua Sungha Jung tak pernah memaksa anaknya untuk bermain gitar, karena bermain gitar membuat Sungha jadi enjoy tentu saja orang tuanya tidak memaksa Sungha. Ayah Sungha hanya merekam Sungha ketika dia sedang bermain gitar.
Kebanyakan Sungha Jung bermain gitar tanpa melihat lembaran musik dan hanya melihat dari video. Ia kadang-kadang melihat lembaran musik jika ada, namun sekitar 90% dari video yang diupload telah dimainkannya tanpa melihat lembaran musik.

Template by:

Free Blog Templates